Introduction
Dana dan Prakash, misalnya, adalah dua pengusaha dalam simulasi bermain peran online, Mereka membuat aplikasi ponsel cerdas yang akan membantu siswa sekolah menengah mempersiapkan SAT, tetapi itu bukan sekadar kumpulan kartu flash daring atau pertanyaan pilihan ganda yang membosankan. Strategi pintar membantu menjelaskan mengapa mesin pencari bernama Baidu mendominasi pasar Cina meskipun Google berupaya keras untuk bertahan di pasar itu, dan beragamnya alat dan fitur. Tapi Baidu fokus seperti laser pada pengguna internet Cina, dan mengklaim mengenal mereka lebih baik daripada Google. Baidu mengklaim pintasan dan antarmuka cerdasnya membuat hidup sedikit lebih mudah bagi penutur Cina yang kesulitan dengan keyboard yang kakek-neneknya adalah mesin tik, dirancang di Amerika Serikat oleh penutur bahasa Inggris. Dalam lingkungan bisnis berteknologi tinggi dan global saat ini, strategi-strategi itu sering sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) inovatif dan penerapannya ke bidang apa pun, mulai dari pemasaran dan sumber daya manusia hingga manufaktur dan rantai pasokan.
Dana dan Prakash, misalnya, adalah dua pengusaha dalam simulasi bermain peran online, Mereka membuat aplikasi ponsel cerdas yang akan membantu siswa sekolah menengah mempersiapkan SAT, tetapi itu bukan sekadar kumpulan kartu flash daring atau pertanyaan pilihan ganda yang membosankan. Strategi pintar membantu menjelaskan mengapa mesin pencari bernama Baidu mendominasi pasar Cina meskipun Google berupaya keras untuk bertahan di pasar itu, dan beragamnya alat dan fitur. Tapi Baidu fokus seperti laser pada pengguna internet Cina, dan mengklaim mengenal mereka lebih baik daripada Google. Baidu mengklaim pintasan dan antarmuka cerdasnya membuat hidup sedikit lebih mudah bagi penutur Cina yang kesulitan dengan keyboard yang kakek-neneknya adalah mesin tik, dirancang di Amerika Serikat oleh penutur bahasa Inggris. Dalam lingkungan bisnis berteknologi tinggi dan global saat ini, strategi-strategi itu sering sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) inovatif dan penerapannya ke bidang apa pun, mulai dari pemasaran dan sumber daya manusia hingga manufaktur dan rantai pasokan.
Pendahuluan tentang Sistem Informasi
industri secara menyeluruh, melambungkan perusahaan dan para pendirinya menjadi bintang dan mendorong para pesaing ke dalam kebangkrutan. Industri berbeda, dan dalam beberapa hal lebih sulit untuk mendapat untung — atau bahkan bertahan hidup — daripada yang lain. organisasi nirlaba mengembangkan strategi yang melibatkan sistem informasi untuk secara dramatis meningkatkan kemampuan mereka untuk mencapai misi mereka.
1.Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan.
2.Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita.
3.Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.
4.Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.
referensi
industri secara menyeluruh, melambungkan perusahaan dan para pendirinya menjadi bintang dan mendorong para pesaing ke dalam kebangkrutan. Industri berbeda, dan dalam beberapa hal lebih sulit untuk mendapat untung — atau bahkan bertahan hidup — daripada yang lain. organisasi nirlaba mengembangkan strategi yang melibatkan sistem informasi untuk secara dramatis meningkatkan kemampuan mereka untuk mencapai misi mereka.
- Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis)
Seperti namanya, Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan Porter’s Five Forces Analysis.
1.Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan.
2.Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita.
3.Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.
4.Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita
5.Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.
referensi
Budi, K.
(2017, januari 22). Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces
Analysis). Diambil
kembali dari ilmumanajemenindustri:
https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan
porter-porters-five-forces-analysis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar